Senin, 24 Maret 2014

Ilmu Pelayaran Datar

Ilmu Pelayaran Datar

Peta laut adalah proyeksi bumi atau sebaian muka bumi yang di gambarkan diatas bidang datar dan digunakan untuk berlayar dilaut.
syarat- syarat peta laut :
  • Ø Peta harus konform (sebangun)
  • Ø Loxondorm dapat digambarkan sebagai garis lurus
  • Ø Perbedaan skala sangat kecil
  • Ø Derajat atau janjan, tegak lurus satu sama lain
Bagian bagian peta laut
  • Nomor peta = sudut kiri atas dan sudut kiri bawah diluar garis peta
  • Judul peta = di tempatkan ditempat yang tidak mengganggu alur pelayaran
  • Skala peta = dibawah Judul peta/dibawah satuan kedalaman laut
  • Satuan kedalam peta = sudut kiri atas dan kiri bawah diluar garis peta, biasa dalam metre, fathom, feet.
  • Koreksi peta = kiri bawah peta
  • Penerbit peta = tengah tengah bagian bawah dari peta, tepat diluar garis peta
  • Edisi peta = disamping sebelah kanan dari penerbit peta, diluar garis peta
  • Mawar pedoman/variasi = ditempat yang dilalui kapal, gunanya untuk membantu mengetahui haluan kapal, arah kapal, baringan dan variasi.
  • Region bouyge system = dibawah judul peta, tepat dibawah skala peta.
  • Litang/bujur = kiri dan kanan secara vertikal, atas dan bawah secara horizontal.
Data Informasi yang diberikan oleh peta laut :
  • Bentuk garis pantai (countour)
  • Kedalamam peta
  • Muka surutan
  • Suar, bouy, liading line (suar penuntuh) berikut data datanya
  • Jenis dasar laut, pantai
  • Alur pelayaran, tempat berlabuh, pintu pelabuhan
  • Daratan
  • Informasi peta (No.peta, judul peta, skla peta, koreksi peta, proyeksi peta, peneliti peta, caution/peringatan, edisi peta, satuan kedalaman laut)
  • Bahaya navigasi (Kerangka kapal, karang, gosong, ranjau, kabel bawah laut, pipa bawah laut)
Skala peta = perbandingan satu satuan panjang di peta terhadap panjang sebenarnya.
Jenis peta menurut skalanya : Peta ichtisar, Peta haluan (Peta penantau), Peta pantai, Peta penjelas, Peta rencana
Catalog peta = suatu buku khusus mengenai peta laut yang berisi index peta dari A-W yang meliputi laut/pencarian di seluruh dunia, dimana kita dapat pelihat peta-peta mana yang akan kita gunakan untuk pelabuhan tujuan.
Macam-macam pelampung menurut IALA :
Sistim A : Gabungan sistim cardinal dan lateral memasuki alur pelabuhan, bouy merah pada sisi kiri dan hijau pada sisi kanan (Dipakai di eropa, Afrika, Australia, Perairan Indonesia, singapore, malaysia, brunei)
Sistim B :  Sistim lateral memasuki pelabuhan bouy merah pada sisi kanan dan hijau pada sisi kiri (Dipakai di perairan Amerika utara dan selatan, Jepang, dan beberapa bagian di asia)
Lampu suar RACON Fl(4) 15s 43m 18M artinya :
Fl(4) =Flashing kelompok cerlang 4x
15s = Peiode waktu 15 detik
43m = Tinggi suar 43 meter di ukur dari permukaan air surut terrendah sampai ketinggian lampu suar
18M = Jrk tmpak suar sejauh18nM
Pengaruh yang mempengaruhi jarak tampak suar:
  • Ø Ketinggian suar diatas permukaan laut
  • Ø Ketinggian pengamat diatas kapal
  • Ø Cuaca di sekitar
  • Ø Daya lampu suar
Perbedaan Bouy dan suar :
Suar :
  • Ø Memiliki pondasi
  • Ø Biasanya didaratan (umumnya)
  • Ø Jarak tampak lebih jauh
  • Ø Lampu suar umumnya putih
  • Ø Tidak memiliki nomor
  • Ø Tidak di alur pelayaran
  • Ø Bisa digunakan untuk leading line(garis penuntun)
  • Ø Memiliki nama
  • Ø Tanda dipeta warna ungu
  • Ø Permanent/ tidak bergerak-gerak
Bouy :
  • Ø Terapung/ pakai jangkar
  • Ø Dilaut(air)
  • Ø Jarak tampak lebih dekat
  • Ø Lampu bouy : merah, putih, hijau, kuning
  • Ø Memiliki nomor
  • Ø kebanyakan di alur pelayaran
  • Ø Tidak memiliki nama
  • Ø Tanda dipeta warna ungu
  • Ø Tidak permanent/ bergerak-gerak
Perbedaan sistim pelampung Hateral dan Kandinal
Hateral
  • Ø Dipakai diperairan sempit
  • Ø Menandakan sektor bahaya
  • Ø Dibedakan atas sisi kanan dan sisi kiri
Kandinal
  • Ø Dipakai dilaut lepas
  • Ø Menandakan sektor aman
  • Ø Dibedakan atas sektor Ut, Sel, Tim, Bar.
Uraian tanda-tanda lateral
Kiri
Warna     :merah
Bentuk pelampung                : tumpul/batang
Tanda puncak       : Gunting tunggal
Suar jika dilengkapi ;
warna merah ; irama sembarang
kanan :
Warna     :hijau
Bentuk pelampung                : runcing/batang
Tanda puncak       : kerucut tunggal puncak keatas
Suar jika dilengkapi ;
warna hijau ; irama sembarang
Nomor kanan         : ganjil
Kiri          : genap
Tanda-tanda cardinal
Keempat kwadran (Ut, Tim, Selt, Bar) dibatasi oleh baringan-baringan benar, Bar Laut-Tim Laut-Tenggara-Bar Daya diambil dari titik yang diamati
Tanda bahaya terpencil
Suatu tanda yang didirikan atau dilabuhkan pada atau sebuah bahaya terpencil yang mempunyai perairan yang dapat dilalui sekelilingnya.
Tanda perairan aman
Menunjukkan bahwa perairan yang aman terdapat disekeliling tanda tersebut, ini termasuk tanda tanda garis tengah dan tanda tanda pemisah, tanda demikian juga dapat dipakai sebagai pengganti terhadap sebuah tanda cardinal atau sebuah tanda lateral untuk menunjukkan suatu pengenal
Tanda-tanda khusus
Tanda-tanda ini diutamakan tidak dengan maksud membantu navigasi, tetapi untuk menunjukkan suatu kawasan khusus atau hal yang dinyatakan dalam dokumen resmi, misalnya, tanda perolehan data samudera, tempat pembangunan, latihan militer, kawasan rekreasi.
Membaring adalah mengambil arahnya pada suatu benda dari kapal, lalu arah tersebut dengan arah berlawanan dilukis pada sebuah garis titik yang dibaring menyinggung lingkaran barisan.
Garis baringan adalah sudut yang di bentuk uleh utara sejati dengan garis baringan
Baringan Pedoman (BP) = Sudut yang dibentuk oleh utara pedoman (UP) dengan garis baringan
Baringan Magnet (BM) = Sudut yang di bentuk oleh utara magnet (UM) dengan garis baringan
Baringan Sejati (BS) = Sudut yang dibentuk oleh arah utara sejati  (US) dengan garis baringan
Baringan Relatif (BR) = Sudut antara garis haluan kapal dengan garis baringan.



Lintang = Sebagian unsur dari derarajat yang melalui tempat tersebut, diukur dari khatulistiwa sampai pada tempat tersebut.
Bujur = Sebagian unsur dari khatulistiwa di ukur dari derajat 0 sampai pada derajat yang melalui tempat tersebut.
Khatulistiwa = Lingkaran besar yang merupakan irisan bumi dengan bidang yang melalui pusat bumi dan tegak lurus pada poros bumi.



Variasi =  Sudut yang dibentuk antara utara sejati (US) dan utara magnet (UM). Nilai Variasi tergantung pada Tempat di muka bumi dan Waktu(tahun), variasi di temukan di Mawar pedoman peta laut , Peta variasi, Buku kepanduan bahari.
Deviasi = Sudut yang di bentuk antara utara magnet (UM) dengan arah utara peoman(UP), Nilai tergantung : Tempat di bumi dan Haluan yang dikemudikan.
Rimban = Sudut yang dibentuk oleh garis lunas kapal dengan arah gerakan kapal.
Haluan yang di layari = Sudut yang dibentuk antara arah utara dengan arah gerakan kapal terhadap permukaan air
Fungsi Buku harian kapal (log book) :
  • Ø Untuk pertanggung jawaban kapal terhadap pihak ketiga
  • Ø Sebagai bukti otentik setiap tindakan dan setiap kejadian atas kapal untuk hakim
  • Ø Mempermudah segi kontrol dari pihak pihak yang bersangkutan dengan kapal, apakah semua aturan mengenai keselamatan telah dilaksanakan.
Fungsi berita pelauut indonesia :
  • Ø Untuk mengetahui perubahan perubahan yang ada di peta laut
  • Ø Untuk mengetahui bahaya navigasi
Fungsi katalog peta :
  • Ø Untuk mengetahui peta peta yang akan digunakan untuk tujuan pelayaran
Fungsi buku kepanduan bahari (pilot book) = Untuk mengetahui sitem pelampung yang digunakan disuatu perairan
Fungsi buku daftar pasang surut = Untuk mengetahui waktu naik turunnya/pasang surut perairan setempat, koreksi bulanan dsb
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menarik garis haluan di peta :
  • Ø Perhitungkan kedalaman laut dengan draft kapal
  • Ø Perhatikan alur pelayaran dari bahaya navigasi.
  • Ø Pasang surut
  • Ø Port authoroty (Aturan pelabuhan setempat)
  • Ø Region
  • Ø Dermaga
  • Ø Sarana bantu untuk a longside
  • Ø Memperdekat jarak (ekonomis)
  • Ø Memperhitungkan keamanan
  • Ø Cuaca dan kondisi laut
—————————————————
Gambarkan sektor suar jika diketahui visibel
W ( 040° – 100° )    R (100° – 155° )      G ( 155°– 250° )
Abscured Ekswhene
Obswred (gelap)
White
Red
Green
—————————————————–
Kapal berlayar dari A ke B dengan HS = Barat daya, kecepatan kapal = 8 mil/jam, arus dari barat laut dengan kekuatan = 4 mil/jam angin barat dengan sembir 10°



Rimban = -10°, karena kapal didorong kekiri angin timur.
HS yang harus dikemudikan =
HS-Rimban = 195° – 10° = 185°
—————————————————–
Hitunglah HP yang dikemudikan oleh kapal jika diketahui :
HS Angin Rimb Var Dev
180° Utara 3° B +7°
180° Barat -10° 4° T -6°
270° Sltan 9° B -1°
Rumus
HS = HP + V + D + R
HP = HS – V + D + R
Jika didorong kekanan Rimban+
Jika didorong kekiri Rimban-
HP           = 180° – (-3°+7°) + 5°
= 180° + 4° – 5°
= 179°
Jadi haluan yg dikemudikan HS– S
= 179° – 4°              = 175°
HP           = 180° – (+4° + -6°) + -10°
= 180° – (-2°) – 10°
= 172°
Jadi haluan yg dikemudikan HS– S
= 172° – 2°
= 170°
HP = 270° – (-9° + (-1°)) + 6°
= 270° – (-10°) +6°
= 286°
Jadi haluan yg dikemudikan HS – S
= 286° – 10°
= 276°
————————————————
Sebuah kapal berlayar dengan HP=093°, pada jam 19.40 dibaring suar A, BP=003°, pada jam 20.00 suar A dibaring lagi dengan BP=328° Kecepatan kapal = 9 knots, variasi di peta : +1°, Deviasi : -4°. Lukislah posisi kapal pada baringan terakhir dengan skala 1cm=1Mil
Jawab
Variasi                    = +1°
Deviasi                   = -4°
Sembir                    = -3°
HS           = HP + Sembir
= 093° + -3°
= 090°
BS1         = BP1 + S
= 003° + -3°
= 000°
BS2         = BP2 + S
= 328° + -3°
= 325°
———————————————-
Diketahui : HP = 260 , BP = 102, Variasi = 10 B, Deviasi = +5
Ditanya : HS, HM, BS, BM
Jawab :
S              = V + D = -10 + 5
= -5
HS           = HP + S
= 260 + (-5)
= 255
HM          = HP + D
= 260 + 5
= 265
BS           = BP + S
= 102 + (-5) = 97
BM           = BP + D
= 102 + 5
= 107
———————————————–
Saudara berlayar dengan haluan 080 pada mawar pedoman, dipeta tercamtum variasi 3º50’ west (1991) Increasing annually 2. Berapa besar nilai variasi pada tahun 1996 dan tahun 2001.
Jawab
Variasi 1991                                                           = 3º50’
Increasing 1996 = 5 x 2’        = 10” +
Variasi 1996                                                           = 4
Variasi 2001                                                           = 3º 50’
Increasing 2001 = 10 x 2’      = 20’+
Variasi 2001                                                           = 4º 10’
———————————————–
Pada tanggal 4 maret 2007, sebuah kapal berlayar dengan HP=260º, variasi dipeta 01º (tahun 1994) Increasing anually = 10’, deviasi pada haluan tersebut = +02º, tepat pada jam 21.00, sebuah rambu suar dibaring dengan BPI=186º, kemudian pada jam 21.45 suar tersebut dibaring lagi BPII=106º.
Bila diketahui kecepatan kapal 12 knots, diminta tentukan posisi kapal pada jam 21.45.
Jawab
Variasi 1994                                           = 01º
Incresing 1994=13 x 10’        = 130’+
Variasi 2007                                           = 3º 10’
S              = V + D
= 3º 10’ + (+2º)
= 5º 10’
HS           = HP + S
= 260º + 5º 10’
= 265º 10’
BSI          = BPI + S
= 186º + 5º 10’
= 191º 10’
BSII= BPII + S
= 106º + 5º 10’
= 111º 10’
Jarak yg ditempuh
= Selisih waktu x Kecepatan
60
=              45 x 12
60
= 8 nMil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar