Berikut ini saya merangkum beberapa perhitungan Muatan untuk tanker charter pertamina:
Setelah selesai memuat/ loading perhatikan:
1. Draft
2. Sounding Tanki
3. Sample ( SG, dan Temperature)
Rumus:
KL.OBS x DAFT.54 = NET.KL 15°C
NET. KL15°C x DAFT.52 = BARELS 60`F
NET.KL15°C x DAFT.57 = L/T (Long Ton)
L/T x 1.01605 = MT (Metric Ton)
Atau untuk muatan dgn temperatere tinggi T.E.F di perhitungkan (Tank Expansion Factor)
OBS VOL =
T.E.F = x
GKL =
VCF (table 54 ) = x
NET.KL 15°C =
(table.52) = x
BRLS =
NET.KL 15°C =
WCF = x ( Density – 0.0011)
M/T =
atau L/T x 1.01605 = M/T
NET.KL 15°C =
(TABLE.57) = x
L/T =
Cargo density at 15°C based on table 53 (ASTM D1250)
Volume Correction Factor based on table 54 (ASTM D1250)
Net volume in Kilo Liter at 15°C.
Volume Convertion Factor based on table 52 (ASTM D1250)
Volume in Barrels at 60°F.
Weight Convertion Factor based on table 57 (ASTM D1250)
-
DALAM PEMUATAN DI PELABUHAN LOADING Selisih muatan antara darat dengan kapal saat muat harus kurang dari 0.30 % ( Perbedaan ini di sebut R1)
Contoh:
Angka darat adalah: y
Angka Kapal adalah: x
satuan angka yang di gunakan pertamina adalah Barrels , jadi patokan Barrels
RUMUS : x – y x 100 ……. ( harus kurang dari 0.30 % )
BL
Apabila Lebih dari 0.30 % selisih nya (angka kapal kecil di banding angka darat) maka,
“ LETER OF PROTEST” yaitu darat protes ke kapal
Contoh:
Sebuah Kapal Tanker Loading solar di TT. TG. Gerem Merak, Dengan Jumlah Muatan sbb:
Angka darat / BL ( Bill Of Lading ) = 16.590 BRLS,
Angka Kapal ( Ship Figure After Loading) = 16.450 BRLS,
Jawab:
Rumus
x – y x 100
BL
(Angka darat) – (Angka Kapal) x 100
( Bill Of Lading )
16.580 - 16.470 x 100 = 0.66% ( > 0.30%) lebih dr toleransi 0.30 %
16.590
Protest yang di buat darat dengan kapal membalasnya dgn ditanda tangani oleh Master for received only ( hanya untuk di ketahui )
-
DALAM PERJALANAN DARI AFTER LOADING (AL) SAMPAI BEFORE DISCHARGING (BD) → TRANSPORT LOST
Dari AL s/d BD selisih muatan harus kurang dari 0.10 % ( Perbedaan ini di sebut R2) ini adalah tanggung jawab kapal.
Rumus:
BD – AL x 100 = …….. ( hasil nya harus < 0.10 % )
BL
-
DALAM PEMBONGKORAN ( MULAI BONGKAR s/d SELESAI )
Rumus:
AR – BD x 100 = …….. ( hasil nya harus < 0.30 % )
BL
AR = Actual Recieved ( Penerimaan Darat )
Kasus yang menjadi perhatian Operation Manager
terhadap armada kapal tanker yang di charter oleh pertamina adalah pada
pion R2, atau transport lost.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar