Senin, 24 Maret 2014

Ukur dan Hitung Minyak

Sumber loss
Loss yang bersifat Fisik
Loss yang bersifat Semu
Sifat Minyak
Minyak bumi mempunyai titik didih yang sangat banyak yaitu dari titik didih 25 C s/d 500 C.
Selain senyawa hydrocarbon, dalam minyak bumi terdapat senyawa sulfur, metal, nitrogen, air dll.
Minyak sukar di ukur volumenya dengan tepat karena sangat rentan berubah pada perubahan suhu dan bentuk tanki.
Pengambilan Contoh Minyak dari Tanki
Composite spot

Middle spot
All-levels
Running sample
Sample cocks
Pemeriksaan Contoh Minyak
Dengan menggunakan Hydrometer, disesuaikan pada suhu 15 C.
Untuk minyak yang lebih kental dan hitam diadakan koreksi miniskus yang tepat.
Hasil pengukuran dengan hydrometer yang di laksanakan pengukurannya mendekati suhu minyak yang sebenarnya.
Ketepatan pengukuran density sangat di perlukan untuk dapat di konversi ke volume standard 15C.
Density dapat menentukan kualitas crude.
Density cairan merupakan berat massa tersebut dalam kilogram dengan volume dalam liter pada suhu standard (15C)
SG merupakan perbandingan antara berat suatu massa dalam suatu volume tertentu pada suhu 60 F dengan berat massa air murni pada volume yang sama dengan suhu yang sama
Nilai observed merupakan hasil pemeriksaan pada suhu saat pemeriksaan, yang suhunya dapat berbeda beda.
Ketelitian Peralatan : Alat Ukur Manual
Alat pengukuran level cairan.
Alat pengukuran air bebas.
Alat pengukuran suhu.
Alat pengambilan sample.
Alat pengukuran density.
Ketelitian SDM
SDM pelaksana sangat berperan dalam proses arus minyak.
Tertib Administrasi
R1 (Loading loss) sebagai cermin kinerja pengirim.
R2 (Transport loss) sebagai cermin kinerja pengangkut.
R3 (Discharge loss) sebagai cermin kinerja penerima.
R4 (Supply loss) merupakan cermin kerjasama korporat tiga pihak tersebut.
Sistimatis Pengukuran Minyak
Pengukuran Refference Depth untuk mengetahui apakah tidak ada botom fluktuasi.
Pengukuran ketinggian cairan sampai mendapatkan angka yang identik (Selisihnya < 3 mm).
Pengukuran air bebas (sama seperti point 2).
Pengukuran temperature minyak dalam tanki.
Pengambilan Sample minyak.
Pengukuran density minyak dan temperaturnya.
Pengukuran temperature minyak dalam tanki
> 5 M = 3 X
1 M di bawah permukaan cairan.
Dipertengahan tinggi cairan.
1 M di atas dasar tanki.
3M s/d 5 M = 2 X
1 M di bawah permukaan cairan.
1 M di atas dasar tanki.
< 3 M= 1 X
Di pertengahan tinggi cairan.
Pengambilan Sample minyak
> 5 M = 3 X
5/6 tinggi cairan
3/6 tinggi cairan
1/6 tinggi cairan
3 M s/d 5 M = 2 X
¾ tinggi cairan
¼ tinggi cairan
< 3 = 1 X
Di tengah tengah tinggi cairan
Pengukuran density minyak dan temperaturnya
Gelas ukur / mattglass pada tempat datar dan rata.
Terhindar dari tiupan angin.
Pembacaan Tegak Lurus.
3 X sample: 1/3 bagian dari tiap-tiap sample
2 X sample : ½ bagian dari tiap-tiap sample.
1 X sample : Seluruhnya di tuangkan ke gelas ukur
Peralatan Standard
A. Innage Tape (Dipp Tape)
ASTM D. 1085 – API. 2545
B. Water Stick Bar / Bob runcing
ASTM D. 1085 – API. 2545
Cup Case / Flushing Case Assembly
(Temperature Measurement)
ASTM D. 1086 – API. 2543
Weighted Beaker
ASTM D. 270 – API 2546
Hydrometer
ASTM D. 1298 – API. 2547
Menyiapkan alat ukur, formulir pencatatan, tabel tanki dan ASTM
Alat sounding yang sesuai dan terbaca.
Density meter (15 C) sesuai dengan Grade.
Thermometer Luar.
Gelas Ukur.
Thermometer dalam.
Botol Sample.
Pasta Air dan Minyak.
Formulir Pencatatan.
Tabel Kalibrasi Kapal.
Tabel ASTM IP D 1250
Alat Hitung / Calculator.
Langkah langkah Pengukuran
Catat Draft Depan, Tengah dan Belakang.
Catat Hell.
Lakukan Pengukuran ullage / sounding untuk cairan minyak dan free water sesuai dengan peraturan pada setiap tanki.
Lakukan pengambilan sample untuk pengukuran density dan temperatur observe sesuai dengan peraturan pada setiap tanki.
Lakukan pengukuran density dan temperatur observe sesuai dengan peraturan pada setiap tanki.
Lakukan pengukuran temperatur tanki sesuai dengan peraturan pada setiap tanki.
Menghitung Nett Volume Observe
Menghitung Trim Kapal
Menghitung koreksi ullage / sounding & koreksi hell untuk cairan minyak dan free water pada setiap tanki dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.
Menghitung gross volume observe setiap tanki berdasarkan angka ullage / sounding yang telah di koreksi dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.
Menghitung free water volume setiap tanki berdasarkan angka ullage / sounding yang telah di koreksi dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.
Menghitung Nett Volume Observe setiap tanki
= Gross Volume Observe – Free Water Volume
Menghitung Volume ( KL 15 C )
Menghitung dan menentukan angka density 15 C berdasarkan angka hasil pengukuran density dan temperatur observe pada setiap tanki dengan menggunakan tabel 53 ASTM IP D 1250.
Menghitung dan menetukan angka Volume Correction Factor (VCF)berdasarkan angka density 15 C dan temperatur tanki yang telah di peroleh dengan menggunakan tabel 54 ASTM D 1250.
Menghitung Volume KL 15 C pada setiap tanki.
= Nett Volume observe X V Corr Factor
Menghitung Volume dalam Barrel 60 F
Menentukan angka Volume Conversion Factor (VCF) berdasarkan angka density 15 C yang telah di peroleh dengan menggunakan tabel 52 ASTM IP D 1250 pada setiap tangki.
Menghitung Volume Barrel 60 F
= Volume KL 15 C X Vol.Conv.Factor
Menghitung Berat dalam Long Ton
Menghitung dan menentukan angka Weight Conversion Factor (WCF) berdasarkan angka density 15 C yang telah di peroleh dengan menggunakan tabel 57 ASTM IP D 1250 pada setiap tangki.
Menghitung Berat dalam Long Ton :
= Volume KL 15 C X Weight Conv.Factor
Menghitung Berat dalam Metric Ton
Menghitung dan menetukan angka Weight Conversion Factor (WCF) berdasarkan density 15 C yang telah di peroleh dengan menggunakan tabel 56 ASTM IP D 1250 pada setiap tangki.
Menghitung berat dalam Metric Ton :
= Volume KL 15 C X Weight Conv.Factor
Atau
Menggunakan angka WCF dari LT ke Metric Ton dengan menggunakan tabel 1 ASTM IP D 1250
= Long Ton X 1.01605
Vessel Experince Factor
Dengan Metoda IP PMM Part XVI Appendix C
Dengan Metoda API MPMS Chapter 17
Voyage yang tidak boleh di perhitungkan :
Voyage pertama setelah melaksanakan docking.
Pengoperasian tidak di muati full.
Voyage di mana B/L berdasarkan angka ship figure.
Voyage pertama apabila ada perubahan capasitas yang berdampak pada jumlah muatan yang di angkut.
Voyage yang hanya di isi kurang dari 80% kapasitas.
Istilah – Istilah
TCV:Total Calculated Volume
VLR:Vessel Load Ratio
VDR:Vessel Discharge Ratio
VEFL:Vessel Experience Factor – Loading
VEFD:Vessel Experience Factor – Disch

Tidak ada komentar:

Posting Komentar